Manajemen kelas berarti menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Itu berarti, berkaitan dengan pengertian manajemen kelas adalah sebagai berikut:
1.Membuat Kelas sebagai tempat belajar.
2.Menciptakan Proses Belajar terjadi dalam kelas.
3.Menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.
4.Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.
5. Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
Kelas merupakan tempat dimana terjadinya proses pembelajaran. Oleh karena itu kelas harus diatur sedemikian rupa agar kelas menjadi tempat belajar yang nyaman. Sehingga pembelajaran pun dapat berjalan dengan baik. Hasil pembelajaran pun akan memperoleh hasil yang maksimal.
Segala sesuatu yang ada di sekitar siswa disebut lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut dapat bersifat fisik atau nonfisik. Contoh dari lingkungan belajar fisik, misalnya : ruang kelas, perabotan kelas, kebersihan kelas, meja-kursi, dan lain lain. Sedangkan lingkungan belajar yang bersifat non fisik, misalnya : interaksi, ketenangan, dan kenyamanan dalam kelas.
Lingkungan belajar baik yang bersifat fisik maupun non fisik harus diatur sedemikian rupa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Adapun cara untuk mengatur lingkungan fisik agar menjadi tempat yang kondusif bagi siswa atau pembelajar antara lain :
1. Pengaturan ruang kelas. Aturlah ruang kelas sehingga ruang kelas menjadi nyaman. Ruang kelas harus memiliki jendela dan ventilasi yang cukup sehingga terjadi pergantian udara secara bebas. Atur meja-kursi guru di tempat yang baik dan dapat memandang ke seluruh ruang kelas. Atur meja-kursi siswa agar tidak berdesak-desakan, sesuaikan jumlah meja-kursi dengan kapasitas ruang. Keluarkan perabot yang sudah tidak difungsikan lagi supaya tidak mengotori ruangan.
2. Menjaga kebersihan kelas. Kelas harus dijaga kebersihannya oleh semua warga kelas. Sediakan tempat sampah di luar kelas. Secara berkala ajak siswa untuk membersihkan kelas secara bersama-sama.
3. Pengaturan dinding kelas. Aturlah dinding kelas sehingga sedap dipandang. Jangan biarkan dinding kelas kosong, tetapi isi dengan berbagai sumber belajar, media, kata-kata mutiara, dan hasil-hasil karya siswa. Dinding kelas yang baik adalah bukan dinding kelas yang bersih tanpa tempelan tetapi dinding kelas yang bermanfaat sebagai sumber belajar. Catlah dinding kelas dengan warna-warna yang cerah, misalnya, merah, kuning, biru, hijau; hindari cat dengan warna yang kalem misalnya coklat dan krem.
4. Atur meja dan kursi siswa dengan formasi yang berubah-ubah, paling tidak setiap 2 hari sekali. Perubahan formasi meja dan kursi siswa ini akan mempengaruhi pola interaksi antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa lainnya. Dengan perubahan seperti ini maka siswa tidak akan merasa bosan di kelas.
5. Buatlah sudut baca/perpustakaan kelas yang menjamin siswa untuk aktif membaca dan menelusuri informasi. Isi perpustakaan kelas dengan bacaan-bacaan yang manarik yang sesuai dengan usia siswa. Buku-buku di perpustakaan kelas ini jangan hanya buku-buku pelajaran saja tetapi sebaiknya adalah buku-buku yang menarik dan inspiratif.
6. Menghindari kebisingan. Kebisingan merupakan masalah yang dihadapi oleh sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Biasanya sekolah-sekolah di kota memiliki bangunan ruang kelas yang dekat dengan jalan raya karena sempitnya lahan. Untuk mengurangi kebisingan tanamlah pohon-pohon.
7. Sediakan tempat bersosialisasi. Sekolah bukan hanya merupakan tempat belajar berbagai mata pelajaran, tetapi juga untuk besosialisasi. Oleh sebab itu sekolah perlu menyiapkan tempat untuk mereka bersosialisasi. Sediakan kursi di luar kelas yang dapat digunakan oleh siswa untuk berdiskusi, bersosialisasi, atau hanya sekedar beristirahan setelah jenuh belajar pelajaran di kelas.
Selain pengaturan lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga perlu dikelola. Adapun cara untuk mengatur lingkungan fisik agar tercipta suasana kelas yang kondusif antara lain :
1. Interaksi siswa dengan guru serta siswa dengan siswa lainnya. Kembangkan interaksi yang nyaman antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa lainnya. Interaksi ini hanya bisa terjalin kalau guru menggunakan cara PAKEM dalam pembelajaran. Kalau guru hanya menggunakan cara mengajar ceramah, dapat dipastikan interaksi antar siswa akan terbatas.
2. Buatlah aturan, tata tertib, etika, yang disepakati oleh semua siswa. Aturan yang dibuat secara demokratis ini menjadi bagian yang mengikat dan memberi keuntungan kepada semua warga kelas
3. Kenyamanan kelas sebagai tanggung jawab bersama. Sampaikan kepada semua siswa bahwa kenyamanan kelas menjadi tanggung jawab bersama. Seminggu sekali ajaklah siswa mendisain dan mengatur ruang kelasnya. Kegiatan ini dapat dilakukan seminggu sekali, misalnya dilakukan pada hari sabtu sebelum pulang sekolah. Bahas dengan mereka apa yang perlu ditambahkan di kelas dan apa yang perlu dikurangi.
4. Refleksi. Tugaskan kepada setiap siswa untuk menuliskan refleksinya mengenai ruang kelas mereka. Melalui refleksi ini guru akan memahami pakah ruang kelasnya ini sudah kondusif untuk pembelajaran atau belum.
Manajemen kelas di bagi menjadi dua jenis, yaitu : Staying Class (kelas tetap) dan Moving Class (kelas berpindah). Dalam pembahasan di dalam artikel ini. Saya akan membahas tentang Staying Class. Staying Class memiliki ciri-ciri antara lain :
1.Kelas yang digunakan untuk belajar, tetap/ tidak berpindah-pindah
2. Pendamping di kelas (Guru) mendatangi siswa
Untuk kita lebih memahami apa itu staying class, di bawah ini terdapat artikel permasalahan yang berhubungan dengan manajemen kelas khususnya membahas tentang cirri-ciri dari staying class. Sehingga kita akan lebih memahami tentang kelebihan dan kelemahan dari staying class.
Masalah Kelas 7che
Kelas saya ini terletak di lantai 2 SMPN 1 kota Jambi. Banyak yang bilang kelas kami kotor, padahal sudah dibersihkan setiap pagi dan siang sepullang sekolah oleh siswa yang piket.
Masalahnya sih sebenernya, yang moving di kelas ini gak mau diajak kerjasama dalam hal kebersihan kelas. Biasanya, setelah mereka selesai belajar di kelas kami, sampah-sampah kertas banyak bertebaran. Ini karena kelas kami merupakan moving mengetik pake mesin tik (jadul banget!) dan moving TIK untuk teori.
Kami jadi kesal sendiri melihatnya. Setiap pulang sekolah, banyak teman saya, termasuk saya yg kembali ke kelas untuk menyimpan buku di loker. Tapi, suatu hari, betapa terkejutnya kami ketika kelas kami hancur berantakan!
Meja tidak teratur susunannya, serta kursi banyak yg berantakan. Kami sekelas sudah pernah mengadukannya ke wali kelas kami, tapi sepertinya tidak ditanggapi dengan serius.
Hiks...sedihnya...
Lalu, pernah saat hari Sabtu kami gotong royong membersihkan kelas. Yang biasa membersihkan kelas yaitu saya, farras, else, indi, cut, olla, astried, icha, dan amel. Tapi sekarang kami jenuh karena setelah dipakai untuk PGD LCC, kelas kami yg awalnya bersih...jadi KOTOR lagi!!! Ya begitulah kelas kami...
Setelah saya analisa artikel ini, adapun faktor-faktor penyebab masalah yang terjadi dari artikel tersebut antara lain :
1.Kelas yang kotor akibat sistem moving class membuat siswa menjadi tidak nyaman untuk belajar
2.Penataan kelas yang tidak indah dilihat mempengaruhi suasana kelas. Hal ini yang menyebabkan pemilik kelas menjadi marah. Akibatnya iklim kelas menjadi tidak kondusif.
3.Tidak ada kerjasama yang baik antara siswa yang memakai kelas (siswa moving class) dengan pemilik kelas. Mengakibatkan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Karena hubungan antar siswa tidak baik.
Adapun solusi yang kan saya berikan berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya tentang manajemen kelas untuk permasalahan yang terjadi dalam artikel ini antara lain :
1. Interaksi siswa dengan guru serta siswa dengan siswa lainnya harus dijaga. Kembangkan interaksi yang baik.
2. Buatlah aturan, tata tertib, etika, yang disepakati oleh semua siswa. Khususnya siswa/i yang memakai kelas tersebut
3. Kenyamanan kelas sebagai tanggung jawab bersama
Setelah melihat pengertian tentang manajemen kelas serta melihat cirri-ciri dari staying class dilihat berdasarkan artikel permaslahan di atas maka saya menjadi memperoleh pengertian tentang kelebihan dan kelemahan staying class. Yaitu sebagai berikut :
Kelebihan :
1.Siswa tidak repot ketika pergantian mata pelajaran
Karena siswa tidak perlu berpindah tempat. Guru mendatangi siswa.
2.Sehingga waktu yang digunakan Lebih efisien
3.Guru lebih mudah untuk mengontrol
4.Siswa menjadi lebih cinta sama kelas
Karena siswa selalu belajar di tempat tersebut, mereka menganggap kelas tersebut sebagai rumah mereka sendiri. Sehingga keinginan untuk merawat serta menjaga kelas lebih besar dibandingkan mereka berpindah-pindah kelas.
Kelemahan :
1.Bersifat monoton karena ruangan yang tidak berpindah-pindah. Sehingga Menimbulkan kebosanan bagi siswa
2 .Terbatasnya kreatifitas untuk menata kelas sesuai dengan mata pelajaran